Thursday, June 19, 2008

Undagi Indonesia

Ada blog baru. Undagi Indonesia. Buat yang ingin konsultasi tentang arsitektur dan perencanaan, monggo silahkan mampir. Sok atuh... klik di sini.

Wednesday, June 18, 2008

Kambing Congek atau Sekedar Qirdun

Rasanya capek untuk mereschedule cita-cita. Tapi entahlah, mungkin memang musti direschedule. Untuk meredefinisi cita-cita, Hari Minggu kemaren, 16 Jun, aku ama istri ke Jakarta. Sekedar untuk melepas kegundahan. Memotivasi diri yang sedang diambang kejatuhan.

Naik kereta pukul 14.00 dari Kejaksaan, sampai di Gambir tepat pukul 17.00. Jemputan datang 17.15 membawa kami ke Tebet. Terus ngobrol sana-sini, kangen-kangenan ama nyokap. Istriku menjelaskan titipan-titipan batik dari trusmi dari harga, motif dan cerita-cerita pelengkap lainnya.

Sengaja memperpanjang waktu di Jakarta yang awalnya Senin pagi jam 6 musti sudah naek kereta ke Cirebon. Tapi rasanya Cirebon sedang sumpek. (kurang sumpek apa Jakarta ya?!). Rasanya aku ingin berlama-lama di Jakarta. Dulu ketika semua cita-cita tertumpah di Jakarta, energi tertumpah hanya di jalanan, tapi Jakarta adalah kota berjuta impian. Tapi sekarang seperti terdampar di Cirebon. Qadarallahu...

Senin pukul 18.30, kereta membawa aku kembali ke Cirebon. Entah menjadi kambing congek atau sekedar qirdun. Tapi siapa hanomannya???


Cirebon, 18 Juni 2008

Sunday, June 15, 2008

Malam Minggu di Teras Rumah

Malam minggu ini, aku duduk berdua dengan istriku tercinta di teras rumah. Rencananya mau mengeksplorasi jalanan kota Cirebon. Tapi berhubung terjadi hujan lumayan deras mengguyur, ya kami di rumah saja lah. Lagipula setangki bensin Supra Fit sekarang 26 ribu rupiah. Duh mahalnya…

Istri menyiapkan sepasang cangkir wedang jahe. Dua kursi rotan – edisi murahan – aku keluarkan ke teras. Sambil menyeruput wedang jahe dan menghirup bau tanah yang khas karena hujan. Sedikit bau kambing dari kampung belakang mengganggu penghirupan kami.

Gitar bolong aku keluarkan. Genjrang-genjreng lagu-lagu lama dan baru. Sayangnya tidak hapal seluruh kuncinya, apalagi lirik-liriknya. Baru sebentar sudah bosan.

“Internetan yuk!”, ujarku

Di perumahan kami memang menyediakan fasilitas hot spot. Mungkin satu-satunya dan pertama kali di Cirebon yang memperkenalkan fasilitas akses internet di perumahan. Dikenal sebagai kampung cyber.

Laptop dinyalakan. Sinyal wireless langsung mencari sinyal padanan. Winamp di desktop di-double klik, lagu Ordinary World dari Duran-duran menjadi pilihan pertama.

Aku tenggelam dalam laptop. Sibuk mencari tau mengapa konektivitas wireless tidak mampu membuat kami terhubung dengan dunia maya. Limited or No Connectivity. Halah…

“Nyaringin mas!”

Istriku meminta Mana Kutahu miliknya Ari Lasso ditinggikan volumenya…

Ya sudah, kami bercengkrama berdua, malam minggu di teras depan rumah… Bercerita tentang masa lalu yang indah.

Cirebon, 14 Juni 2008

Saturday, June 14, 2008

Pil Pahit dan Tugas Baru

Sepasang iklan di harian Radar Cirebon tadi sudah di-submit ke redaksi dan akan tayang besok. Konsep iklan sudah dipikirkan sejak malam dan dieksekusi pembuatannya sejak pagi hingga menjelang sore. Fokus di situ saja. Kadang capek karena ide tidak selalu muncul dengan nikmat.

Sebelum fokus mengerjakan iklan, tadi sempet release harga perumahan Graha Bima Terrace yang memang akan dipasarkan lagi setelah sebelumnya hanya memasarkan tanah kapling saja, namun per hari ini 14 Juni 2008, akan dipasarkan kembali berikut bangunan. Begitu pula dengan iklan Graha Darussalam. Konsep iklan adalah kembali ke harga lama.

Kenaikan BBM memang memaksa kami untuk lebih baik menekan profit margin dan mengejar unit terjual yang memang pasarnya akan semakin sempit. Roda hidup memang kadang ada di atas, kadang di bawah. Sekarang mungkin kami sedang di bawah. Tapi kami sedang berusaha untuk mendaki kembali dengan segala daya upaya yang mungkin adalah pil pahit bagi sebagian orang.

Kemudian kami merapatkan diri dengan seluruh jajaran mulai jam 3 sore dan baru saja selesai menjelang magrib. Intinya ya pil pahit ini musti kita telan bareng-bareng. Mencari solusi bersama. Saling menguatkan satu sama lain. Mangan ora mangan sing penting ngumpul. Ehm sori, kumpul ora kumpul sing penting mangan.

Hari ini sudah mendapat tugas baru - new assignment - memikirkan beberapa unit bisnis yang tidak semuanya berjalan dengan normal. Resmi mengundurkan diri dari dunia properti secara langsung, namun tidak lepas karena memposisikan diri di luar kotak properti - out of the property box - berdiri sedikit di atas sehingga mampu memandang lebih luas. Kira-kira begitu sisi optimisnya.

Atau ini pil pahit?!

Celoteh Vina

Kemaren sempet chat ama Vina yang lagi linglung. Nah si Vina ini menceritakan kembali dalam tulisan di blognya dia. Kalau mau baca celotehanya Vina, klik di sini.