Wednesday, June 18, 2008

Kambing Congek atau Sekedar Qirdun

Rasanya capek untuk mereschedule cita-cita. Tapi entahlah, mungkin memang musti direschedule. Untuk meredefinisi cita-cita, Hari Minggu kemaren, 16 Jun, aku ama istri ke Jakarta. Sekedar untuk melepas kegundahan. Memotivasi diri yang sedang diambang kejatuhan.

Naik kereta pukul 14.00 dari Kejaksaan, sampai di Gambir tepat pukul 17.00. Jemputan datang 17.15 membawa kami ke Tebet. Terus ngobrol sana-sini, kangen-kangenan ama nyokap. Istriku menjelaskan titipan-titipan batik dari trusmi dari harga, motif dan cerita-cerita pelengkap lainnya.

Sengaja memperpanjang waktu di Jakarta yang awalnya Senin pagi jam 6 musti sudah naek kereta ke Cirebon. Tapi rasanya Cirebon sedang sumpek. (kurang sumpek apa Jakarta ya?!). Rasanya aku ingin berlama-lama di Jakarta. Dulu ketika semua cita-cita tertumpah di Jakarta, energi tertumpah hanya di jalanan, tapi Jakarta adalah kota berjuta impian. Tapi sekarang seperti terdampar di Cirebon. Qadarallahu...

Senin pukul 18.30, kereta membawa aku kembali ke Cirebon. Entah menjadi kambing congek atau sekedar qirdun. Tapi siapa hanomannya???


Cirebon, 18 Juni 2008

No comments: